BerandaAdventurial
Kamis, 23 Okt 2019 14:50

Kisah Pasir Hitam dan Panggung Sangga Buana Keraton Surakarta yang Misterius

Papan larangan membawa pasir Keraton Surakarta. (Inibaru.id/ Inadha Rahma Nidya)

Berkunjung ke Kota Solo nggak lengkap kalau belum mampir ke Keraton Surakarta. Selain arsitekturnya yang klasik, mitos-mitosnya juga menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah mitos pasir keraton dan Panggung Sangga Buana. Seperti apa kisahnya?

Inibaru.id – Keraton Surakarta dibangun pada tahun 1743, dan diresmikan pada 17 Februari 1745. Saat ini, Keraton Surakarta menjadi salah satu wisata budaya yang sering dikunjungi oleh wisatawan.

Menjadi destinasi favorit di Solo, ada sejumlah aturan yang musti kamu patuhi. Misalnya untuk masuk ke dalam keraton, pengunjung harus menggunakan sepatu dan celana panjang. Pengunjung yang memakai sandal disarankan untuk melepasnya dan berjalan tanpa alas kaki. Sementara, pengunjung yang menggunakan celana pendek akan disarankan untuk menggunakan kain di pinggangnya.

Di dalam keraton, terdapat komplek yang diberi nama Sri Manganti. Komplek ini merupakan halaman luas yang terdiri dari bangsal dan Panggung Sangga Buwana. Halaman komplek ditumbuhi 76 pohon Sawo Kecik dan dipenuhi oleh pasir berwarna hitam.

Panggung Sangga Buwana. (Inibaru.id/ Inadha Rahma Nidya)

Nah, aturan lainnya adalah nggak boleh membawa pasir hitam tersebut. Konon, pasir tersebut bukan pasir biasa karena berasal dari Pantai Selatan dan sudah berusia 200 tahun. Pasir tersebut juga dipercaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit jika mau berjalan di atasnya.

Di komplek ini juga pengunjung diizinkan untuk berfoto. Tapi jangan sambil berlari atau berlompatan karena di beberapa titik, diletakkan sesaji yang nggak boleh diinjak. Selain itu, jangan iseng memindahkan daun yang sudah jatuh, apalagi memetiknya dengan sengaja.

Ada satu tempat lagi yang cukup menarik karena cerita mistis di dalamnya, lo yaitu Panggung Sangga Buwana. Bangunan ini juga ada di komplek Sri Manganti. Berbentuk segi delapan dan menjulang tinggi, menurut cerita bangunan tersebut memiliki tiga fungsi yaitu tempat meditasi, tempat berinteraksi dengan penguasa pantai Selatan, dan melihat bulan untuk menentukan bulan Puasa.

Transportasi zaman dulu. (Inibaru.id/ Inadha Rahma Nidya)

Selain komplek Sri Manganti, pengunjung Keraton Surakarta juga bisa masuk ke museum yang menyimpan barang peninggalan Sultan. Mulai dari transportasi zaman dulu, patung, senjata, hingga perlengkapan rumah tangga terpajang rapi di sana.

Buat kamu yang berniat ke sana harus selalu ingat untuk mematuhi segala aturan yang ada ya. Memang sih nggak ada informasi jelas apa yang akan terjadi, tapi bukankah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung? He (Inadha Rahma Nidya/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: